Siapa bilang tausiyah tidak bisa bicara soal politik? Adalah KH. Lukman Hady Tamara atau biasa dipanggil Abah Lukman yang menyinggung soal praktek korupsi yang sedang marak di negeri ini dalam tausiyahnya.
Abah Lukman, yang juga anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD), memberikan tausiyah di pengajian akbar “Kabut Teduh” di jalan Kranggan Surabaya. Sedikitnya 200-an Jemaah hadir dalam pengajian akbar itu.
Dalam ceramahnya, selain berbicara soal umrah, Abah Lukman juga menyindir praktek korupsi yang sedang marak di pemerintahan. Ia juga mengeritik pedas penegakan hukum yang tidak adil.
“Maling sandal dibuat sengsara, sedangkan maling uang rakyat dibuat tetap bahagia,” kata Abah Lukman, yang segera disambut tepuk-tangan oleh ratusan Jemaah.
Bagi Abah Lukman, jikalau umat islam mengikuti dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, maka umat islam tidak akan berkompromi terhadap segala bentuk praktek korupsi.
“Percuma jadi Islam jikalau masih mengamini yang namanya korupsi,” kata Abah Lukman.
Abah Lukman juga dikenal sebagai pengurus ranting Nahdatul Ulama (NU) kelurahan Gundih, Bubutan, Surabaya.
Setiap hari, ulama nasionalis ini juga aktif dalam mengadvokasi rakyat miskin di sekitar tempat tinggalnya. Ia menjadi salah seorang pengurus Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI).
Selain itu, Abah Lukman juga terlibat dalam pendirian sanggar belajar untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin.
KAMARUDIN KOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar